Jumat, 13 Februari 2015

Terpenjara

Seperti burung yang dikurung
Tersedia makan tinggal melahap
Tanpa kasab dan sebab
Tiada peluh keringat
Tersaji dari majikan
Dan hanya memakan

Terkurung badanmu
Terbelenggu sayapmu
Hanya melompat-lompat di dahan
Pijakan sempit dalam sekotak belenggu

Tak bersapa dengan sanak saudara
Apalagi keluarga nun jauh di sana
Hanya bersautan suara
Di antara para senasib yang sama

Hanya menunggu dan menunggu
Tunggu sajian datang
Lalu melompat dan istirahat
Di tempat yang amat rapat

Dan jiwanya menunggu kematian ataukah kebebasan
Lepas dari sebidang kotak belenggu
Dan terbang setinggi yang kau mau

Tapi hanya menunggu dan menunggu
Entah kapan berlarian dengan waktu


Rihan Musadik
Purbalingga, 14 Februari 2015

Selasa, 03 Februari 2015

Alamat Berkedut, Bagaimana Sikap Kita?

Oleh: Rihan Musadik

Seorang ibu pernah bercerita kepada saya, sebelum ia mengalami suatu kesedihan yang sangat—bahkan kesedihan yang belum pernah ia alami selama hidupnya—beberapa hari sebelumnya ia merasakan kedutan di kelopak mata bagian bawah. Kalau kita lihat buku-buku primbon, tentu akan kita temui bab yang membahas alamat berkedut. Dikatakan apabila berkedut di kelopak mata bagian bawah, baik mata kanan maupun mata kiri, maka alamat atau pertanda akan mengalami suatu kesedihan.

Persis seperti yang dialami ibu itu, beberapa hari sebelum mendapat musibah yang membuatnya amat bersedih, ia merasakan kedutan di kelopak mata bagian bawah. Ibu itu tidak mengetahui sebelumnya bahwa kedutan di kelopak mata bagian bawah mitosnya akan mengalami kesedihan. Ia hanya sekedar bercerita saja tanpa mempercayai lebih jauh mitos tersebut. Namun yang jelas, ibu itu meyakini sepenuhnya bahwa semua kejadian yang menimpanya atas kehendak Allah Yang Maha Kuasa.

Kalau dipikir-pikir, cerita dari ibu itu seolah-olah mengandung tanda tanya, baik bagi saya sendiri maupun si ibu. Apakah benar ada hubungan antara kedutan di bagian tubuh tertentu dengan suatu kejadian? Secara logika dan akal sehat, tentu sangat tidak masuk akal mengaitkan kedutan di bagian tubuh tertentu dengan suatu kejadian. Darimana dapat menyimpulkan apabila kedutan di kelopak mata bagian bawah pertanda akan mengalami kesedihan? Sangat tidak logis apabila mengaitkan sebuah kejadian dengan kedutan di bagian tubuh.

Mutiara Al-Qur'an

  • Al-Qur’an adalah petunjuk jalan yang akan mengantarkan kita ke "lautan ilmu".

  • Al-Qur'an adalah sumber gagasan yang tak pernah kering.

  • Al-Qur’an laksana samudra kehidupan yang akan membasahi ladang-ladang kering jiwa manusia.

  • Kalau sudah ada cahaya matahari, masihkah kita mencari cahaya lain yang lebih terang? Seandainya kau nyalakan seribu lampu dengan daya seribu watt, masih lebih terang cahaya matahari. Kalau sudah ada Al-Qur’an yang terbukti kebenarannya, masihkah kita mencari referensi lain yang lebih benar? Seandainya kau gunakan seribu referensi dengan seribu otak cerdas, masih lebih terang kebenaran Al-Qur’an.